PEMERINTAH DESA BERSAMA MAHASISWA KKN POSKO 98 UIN KHAS JEMBER MEMPERSIAPKAN UNTUK MELAKUKAN PEMETAAN POTENSI DESA PAKUWESI
Pakuwesi, Curahdami – Kabupaten Bondowoso
Dalam rangka mendukung pembangunan berbasis data dan potensi lokal, Pemerintah Desa Pakuwesi, Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso, bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posko 98 dari Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember melaksanakan kegiatan mapping desa atau pemetaan wilayah.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara menyeluruh potensi desa, termasuk bentang alam, sumber daya alam, kondisi sosial masyarakat, tradisi, budaya, kehidupan beragama, hingga kondisi pendidikan di Desa Pakuwesi. Melalui kegiatan ini, diharapkan data yang dikumpulkan dapat menjadi landasan kuat dalam perencanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat secara berkelanjutan.
Kepala Desa Pakuwesi menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif mahasiswa KKN dalam proses pemetaan desa.
“Kami sangat terbantu dengan kehadiran adik-adik mahasiswa. Pemetaan ini penting agar potensi desa tidak hanya dikenal, tetapi juga bisa dikembangkan secara strategis,” ujarnya.
Mahasiswa KKN Posko 98 UIN KHAS Jember melakukan survei lapangan secara langsung dengan pendekatan partisipatif, menggali informasi dari masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta lembaga pendidikan lokal. Beberapa potensi yang mulai terpetakan antara lain:
-
Potensi Alam: Lahan pertanian tembakau dan hortikultura yang subur.
-
Potensi Sosial dan Budaya: Adanya tradisi gotong royong, acara selapanan, serta kesenian lokal.
-
Potensi Agama dan Pendidikan: Kehidupan religius yang kuat, didukung dengan keberadaan TPQ, madrasah, dan lembaga pendidikan formal.
-
Topografi dan Bentang Alam: Kondisi wilayah yang berbukit dan kaya akan sumber air, menjadi peluang dalam pengembangan pertanian dan ekowisata.
Selain itu, kegiatan mapping ini juga menjadi bagian dari edukasi digital dan dokumentasi berbasis GIS (Geographic Information System), yang nantinya akan digunakan sebagai bahan laporan dan acuan bagi Pemerintah Desa dalam menyusun program-program prioritas.
Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal sinergi antara perguruan tinggi dan pemerintah desa dalam membangun desa berbasis potensi riil dan kearifan lokal.